Timur Tengah Perkembangan IPTEKS Dahulu dan Kini


Daerah Timur-Tengah dapat dikatakan menjadi salah satu pusat peradaban modern manusia karena di daerah tersebut menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa lampau. Apalagi kawasan Timur-Tengah merupakan asal dari agama-agama besar di dunia ini, yaitu: Islam, Kristen dan Yahudi.


Berbicara mengenai kawasan Timur-Tengah, itu akan selalu berkaitan dengan Islam, karena Islam merupakan agama yang sudah berakar kuat di Timur-Tengah, dan menginspirasi budaya, pemikiran, serta perkembangan ilmu pengetahuan di Kawasan tersebut. Sehingga berbicara mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di timur-tengah akan sama saja jika kita menyebutkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Islam.


Sejarah ilmu pengetahuan dapat kita tinjau pada masa Daulah Abbasiyah, ibu kota Baghdad menjadi pusat intelektual muslim, dimana terjadi pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam. Sekolah-sekolah dan akademik muncul disetiap pelosok. Perpustakaan-perpustakaan umum yang besar didirikan dan terbuka untuk siapapun sehingga pemikiran filosofis-filosofis besar zaman klasik dipelajari berdampingan dengan ilmu Islam. Dimana, jika dianalisis lebih jauh sampai periode-periode ini kaum intelektual di Timur-Tengah merupakan intelektual Islam yang merupakan para ulama.


Demikianlah sejarah perkembangan intelektual muslim Timur-Tengah pada masa yang disebut Harun Nasution sebagai periode klasik (650-1250) yang merupakan zaman kemajuan di masa inilah berkembangnya dan munculnya ilmu pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun non agama dan kebudayaan islam. Zaman inilah yang menghasilkan ulama besar seperti Imam Malik, Abu Hanafi, Imam as-Syafi’i dan Imam Ibnu Hambal dalam bidang hukum, teologi, Zunnunal-Misri, Abu Yzaud al-Butami, dan Al-Hallaj dalam mistimisme atau tasawuf, al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina dan Ibnu Maskawaih dalam filsafat, Ibnu Hasyim, Ibnu Khawarizmi, al-Mas’udi dan Rzai dalam bidang pengetahuan.


Sampai sekarang diakui bahwa periode sejarah peradaban Islam di Timur-Tengah serta pendidikan yang paling cemerlang terjadi pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah di Baghdad (750-1285 M) dan Daulah Umayyah di Spanyol (711-1492 M). Pada periode ini segala potensi yang tergantung dalam kebudayaan yang didasari nilai-nilai Islam mulai bergerak secara perlahan namun strategis. Selain terjadi kemajuan di bidang sosioekonomik terjadi kemajuan dibidang intelektual. Kemajuan intelektual tersebut ditunjang oleh kemajuan pendidikan baik institusi, intfsartruktur maupun kemajuan sains dan obyek-obyek studinya.


Khlalifah al-Maknun menunjukkan perhatiannya besar pada pendidikan dan kesusteraan. Dikumpulkan kitab-kitab yang ada di daerah-daerah kekuasaannya seperti; Syria, Afrika, dan Mesir menggantikan pajak-pajak saja. Selalu kelihatan unta-unta memasuki kota Baghdad mambawa kertas dan kitab-kitab saja. Kitab-kitab lama diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Istana al-Maknun tampak seakan-akan tempat pertemuan ilmu dan sastra, bukan pusat pemerintahan dan bukan khalifah. Sebab mereka terdiri dari guru-guru pengkritik-pengkritik, penerjemah-penerjemah dan komentar-komentar.


Masa Daulah Abbasiyah adalah zaman meranumnya ilmu pengetahuan dalam dunia islamdi Timur-Tengah. Di zaman ini banyak sekali buku-buku ilmu pengetahuan yang diterjemahkan ke dalam bahasa arab darui berbagai bahasa asing, disamping buku-buku asli yang dikarang dalam berbagai bidang ilmu. Bagdad menjadi cemerlang bukan sebagai ibu kota khalifah Abbasiyah tetapi sebagai pusat kebudayaan, seni, dan sastra yang belum pernah disaksikan oleh umat manusia serupa itu. Kota Bagdad membawa seluruh ilmu dan pengetahuan keseluruh pelosok Asia, di Hindustan di bawah kekuasaan Ghaznawi pada permulaan abad ke 11 di tangan Umar Khayyam, dibawah kaum mongol setelah pertengahan abad ke 13 ditangan Nasiruddin Al-Tusi di negara-negara Cina kira-kira akhir abad ke 13 ditangan Kuchu King. Dibawah dinasti Utsmaniyyah pada pertengahan pertama abad ke-14.


Popularitas Daulah Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun al-Rasyid (786-833) dan putranya al-Ma’mun (813-833 M). Kekayaan yang banyak dimanfaatkan Harun al-Rasyid untuk keperluan sosial. Pada masa sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter, al-Ma’mun pengganti al-Rasyid dikenal sebagi khalifah yang sangat cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya penerjemah buku-buku asing digalakan. Untuk menterjemahkan baku-buku asing Yunani, ia menggaji penerjemah-penerjemah dari adari golongan kristen dan penganut agama lain yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah salah satu karya besarnya ayang terpenting adalah pembangunan Baitul Hikmah. Pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakan yang besar. Pada masa al-Ma’mun inilah Bagdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan.


Beberapa disiplin ilmu yang sudah berkembang pada masa klasik Islam adalah: ilmu fikih, ilmu kalam, ilmu hadis, ilmu tafsir, ilmu usul fikih, ilmu tasawuf, yang biasa pula disebut sebagai bidang ilmu naqli, ilmu-ilmu yang bertolak dari nas-nas Al-Qur'an dan hadis. Adapun dalam bidang ilmu 'aqli atau ilmu rasional, yang berkembang antara lain ilmu filsafat, ilmu kedokteran, ilmu farmasi, ilmu sejarah, ilmu astronomi dan falak, ilmu hitung, dan lain-lain.

Besarnya pengaruh bidang keilmuan yang ditinggalkan kaum ilmuwan muslim Timur-Tengah pada abad-abad yang lampau tidak hanya tampak pada banyaknya nama-nama pakar muslim yang disebut dan ditulis dalam bahasa Eropa, tetapi juga pada pengakuan yang diberikan oleh dan dari berbagai kalangan ilmuwan. Zaman Kebangkitan atau Zaman Renaisans di Eropa, yang di zaman kita telah melahirkan ilmu pengetahuan yang canggih, tidak lahir tanpa andil yang sangat besar dari pemikiran dan khazanah ilmu dari ilmuwan muslim pada masa itu.

Kita menyadari terjadi kesenjangan yang amat dalam antara dunia Islam dan bangsa-bangsa Barat di dalam bidang ilmu dan teknologi. Sekedar obat dari apatisme di bidang ini, sungguh umat Islam pada masa kegemilangannya menjadi sumber inspirasi bagi kebangkita Barat. Jika sekedar mahasiswa mahasiswi berjibun memadati bangku kuliah di universitas-universitas Barat, dulu mereka yang berduyun-duyun memadati universitas-universitas Islam di Cordova, dan kota-kota lain di Andalusia. Dari tangan mahasiswa-mahasiswi itu, Eropa berhasil dibebaskan dari abad kegelapan yang membelenggunya lebih dari sepuluh abad.

Dewasa ini, kelihatannya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah berbalik dari masa kejayaan perkembangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Islam timur-Tengah ke dominasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi negara-negara maju. Tetapi, mungkin, hal tersebut mungkin lebih merupakan masalah terlupakannya kejayaan-kejayaan terdahulu dalam upaya mengejar agenda-agenda material dan politik hari ini.

Tentang kenyataan sekarang negara-negara kawasan Timur-Tengah menjadi kosumen ilmu dan teknologi. Lebih menyedihkan lagi, konsumsi yang hanya diperoleh dengan ongkos yang amat sangat mahal itu hanya membuat kesengsaraan kehidupan masyarakat kawasan tersebut. Hal ini perlu disadari karena dominasi ilmu pengetahuan dan teknologi sangat memprihatinkan bagi terciptanya tatanan dunia yang seimbang tanpa adanya dominasi dari negara lain, karna sebuah dominasi hanya akan menciptakan sebuah kesengsaraan.

Ketidak seimbangan penguasaan ilmu pegetahuan dan teknologi, telah menyebabkan negara-negara di kawasan Timur-Tengah, seperti halnya pada negara-negara berkembang lainnya, tidak mampu bersaing secara fair dalam berbagai bidang. Bidang persenjataan misalnya, penguasaan teknologi yang tidak beimbang menjadikan negara-negara maju dapat melakukan intervensi yang lebih jauh terhadapan kebijakan-kebijakan di kawasan timur-tengah yang dapat menggangu kepentingan dari negara maju.

Jadi, penguasaan ilmu dan teknologi merupakan hal penting yang harus mendapat prioritas untuk mengeluarkan negara-negara kawasan Timur-Tengah dari kungkungan keterpurukan dan ketidakberdayaan.Dunia dan sejarah telah membuktikan, bahwa kemapanan dari segi penguasaan ilmu dan teknologi telah membuat suatu negeri dan umat berkembang dan disegani. Karena itu diperlukan kerja ekstra, bukan hanya melakukan alih ilmu dan teknologi, lebih dari itu adalah bertugas restrukturisasi paradigma science dan teknologi sehingga beroriantasi nilai: Dari bebas nilai menjadi sarat nilai.

by Dedy Alex Putra [E 131 06 019]

11 Comments:

  1. studi kawasan timur tengah said...
    weiztt......
    kerennya ini tulisan...

    mantap...!!!
    studi kawasan timur tengah said...
    emang betul yang lu bilang mas ded, sekarang tuh,teknologi didominasi oleh negara-negara maju,dan celakanya itu di pake untuk menindas negara laen...huh...
    studi kawasan timur tengah said...
    dih!!!
    siapa yang posting comment diatas sich!!
    siapa bilang kemajuan teknologi di kawasan timur-tengah ketinggalan,buktinya Iran bisa mengembangankan teknologi nuklirnya

    itu juga harus dipertimbangkan dong!!!
    studi kawasan timur tengah said...
    bung.....!!!
    numpang nanya yah...
    kawasan timur-tengah itu negara-negara mana aja???
    studi kawasan timur tengah said...
    bisa nga mas gw copy nih tulisan?

    buat kerja tugas gw juga di kampuz

    plizzz ya mas!!!
    studi kawasan timur tengah said...
    saya kira ada banyak aspek lagi yang kita perlu dianalisis pak!
    untuk mengkaji perkembangan ipteks di timteng karena walaupun sekarang boleh dikatakan ketinggalan tapi...perkembangan ipteks juga terus terjadi
    studi kawasan timur tengah said...
    terus berjuang kak....!!!

    ihh kitaji bikin ini kak...? ato nyontek...?

    hehehehe...sory, yakinja...kita yang bikin...ok!!
    studi kawasan timur tengah said...
    kak... janganki dengar itu komentar yang diatas...
    mau sekali itu cari perhatian sama kita, tapi klo saya bilang memang bagus tawwa hehehehe...
    studi kawasan timur tengah said...
    we...agnes!!!
    sorry ded, anak-anak bilang begitu bela
    kapan "go internasional"

    hehehehehehehe
    studi kawasan timur tengah said...
    kasian yah itu timur-tengah udah sering konflik ipteksnya juga tertinggal lagi
    studi kawasan timur tengah said...
    KAMU TERTIPU,,,,

    KAMU TREJEBAK,,,

    KAMU TERPERANGKAP,,,

    INI DICOPY ATO ASLI YAH,,,,?

Post a Comment