KETIKA HARUS BERGERAK

Belajar.......

Bergerak,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Refleksi,,,,,,,,,,

dan bergerak lagi...............

Tanpa bergerak,,kita bukan apa.....!

Islam dan Perkembangan Iptek

Islam yang menjadi salah satu agama terbesar di dunia, tidak lepas pengaruhnya dalam berbagai perkembangan dan kemajuan dunia. Baik perkembanagn di bidang politik, ekonomi, sosial, pertahanan, hukum, bahkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pengembangan di bidang iptek, aqidah Islam dijadikan konsep dan aplikasi iptek.
Perkembangan ilmu pengetahuan di satu sisi memang berdampak positif karena dapat meningkatkan produktifitas dan kualitas hidup manusia. Namun, di satu sisi Iptek juga berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan harkat hidup manusia.Disinilah peran agama Islam sebagai pedoman dan penuntun dalam pengembangan teknologi agar tetap sesuai dengan nilai-nilai aqidah.

Agama dan Iptek memiliki hubungan yang dapat dibagi dalam 3 kelompok :
• Hubungan yang bersifat sekuler, yang memisahkan agama dan iptek dan hanya menganggap agama sebagai hubungan vertikal dengan Tuhan
• Hubungan yang bersifat sosialis, yang menistakan agama sama sekali dalam kehidupan. Agama hanya dianggap sebagai “penyakit”.
• Hubungan yang bersifat Islami, yang menganggap agama Islam sebagai penuntun dan pengatur kehidupan ini yang memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya berdasarkan aqidah Islam.

Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu aqidah Islam harus dijadikan basis segala konsep dan aplikasi iptek. Namun, yang perlu dipahami bahwa ketika aqidah Islam dijadikan sebagai landasan dan aplikasi Iptek, bukan berarti konsep-konsep Iptek harus bersumber dari Al-quran dan Hadist, tetapi menurut standar yang sesuai dengan Alquran dan Hadist.

Implikasi lain dari prinsip ini yaitu, Alquran dan Hadist hanya menjadi standar iptek, bukan sumber Iptek. Dan manusia diperbolehkan untuk mengadopsi Iptek dari sumber lainnya. Namun, asas manfaat dan kemaslahatan umat harus tetap diperhatikan.

Dari uraian di atas dapat kami pahami bahwa peran islam yang utama dalam perkembangan Iptek setidaknya ada dua. Pertama, menjadikan aqidah islam sebagai peradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan dan bukannya membangun paradigma sekuler dalam membangun struktur ilmu pengetahaun. Kedua, menjadikan syariah Islam sebagai standar penggunaan Iptek.

Muh. Zubair
E 13106049

timur tengah

Timur Tengah adalah sebuah wilayah yang secara politis dan budaya merupakan bagian dari benua Asia, atau Afrika-Eurasia. Pusat dari wilayah ini adalah daratan di antara Laut Mediterania dan Teluk Persia serta wilayah yang memanjang dari Anatolia, Jazirah Arab dan Semenanjung Sinai. Kadangkala disebutkan juga area tersebut meliputi wilayah dari Afrika Utara di sebelah barat sampai dengan Pakistan di sebelah timur dan Kaukasus dan/atau Asia Tengah di sebelah utara. Media dan beberapa organisasi internasional (seperti PBB) umumnya menganggap wilayah Timur Tengah adalah wilayah Asia Barat Daya (termasuk Siprus dan Iran) ditambah dengan Mesir.
Wilayah tersebut mencakup beberapa kelompok suku dan budaya termasuk suku Iran, suku Arab, suku Yunani, suku Yahudi, suku Berber, suku Assyria, suku Kurdi dan suku Turki. Bahasa utama yaitu: bahasa Persia, bahasa Arab, bahasa Ibrani, bahasa Assyria, bahasa Kurdi dan bahasa Turki.
Kebanyakan sastra barat mendefinisikan "Timur Tengah" sebagai negara-negara di Asia Barat Daya, dari Iran (Persia) ke Mesir. Mesir dengan semenanjung Sinainya yang berada di Asia umumnya dianggap sebagai bagian dari Timur Tengah, walaupun sebagian besar wilayah negara itu secara geografi berada di Afrika Utara.
Sejak pertengahan abad ke-20, Timur Tengah telah menjadi pusat terjadinya peristiwa-peristiwa dunia, dan menjadi wilayah yang sangat sensitif, baik dari segi kestrategisan lokasi, politik, ekonomi, kebudayaan dan keagamaan. Timur Tengah mempunyai cadangan minyak mentah dalam jumlah besar dan merupakan tempat kelahiran dan pusat spiritual agama Yahudi, Kristen dan Islam.
Batasan Timur Tengah
Istilah 'Timur Tengah' mengarah kepada wilayah budaya, jadi tidak memiliki batas tertentu. Definisi yang umum dipakai yaitu wilayah yang terdiri dari: Bahrain, Siprus, Mesir, Turki, Iran (Persia), Irak, Palestina, Yordania, Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar, Arab Saudi, Suriah, Uni Emirat Arab, Yaman dan Palestina.
Iran merupakan batas yang paling timur, terkadang dengan memasukkan Afganistan dan Pakistan barat karena kedekatannya (secara suku dan agama) dengan kelompok mayoritas dari masyarakat Iran. Juga karena keterkaitan sejarah karena pernah menjadi bagian dari kerajaan yang wilayahnya mencakup daerah-daerah tersebut. Afganistan, Tajikistan dan Pakistan barat memiliki hubungan budaya, bahasa dan sejarah dengan Iran. Sementara hubungan antara Iran dengan negara-negara Arab karena adanya hubungan agama dan kedekatan secara geografi.
Umumnya yang disebut Timur Tengah secara harfiah adalah daerah-daerah negara berikut:
Suriah
Lebanon
Palestina
Mesir
Arab Saudi
Yaman
Oman
Uni Emirat Arab
Bahrain
Qatar
Irak
Kuwait
Maroko
Aljazair
Libya
Tunisia
Mauritania
Sahara Barat
Sudan
Ethiopia
Eritrea
Djibouti
Iran
Pakistan
Turki
Erosentrisme
Beberapa telah mengkritik istilah 'Timur Tengah' karena keErosentrismeannya. Wilayah ini terletak di timur Eropa barat. Bagi India, dia terletak di barat; bagi Russia dia terletak di selatan. Penggunaan kata 'Tengah' juga telah menyebabkan kebingungan bagi sebagian orang. Sebelum Perang Dunia I, 'Timur Dekat' digunakan Inggris untuk menunjuk ke daerah Balkan dan Kerajaan Ottoman, sedangkan 'Timur Tengah' untuk Persia, Afganistan, dan Asia Tengah, Turki, dan Kaukasus. Sedangkan 'Timur Jauh' menunjuk ke negara-negara 'Asia Timur', seperti Tiongkok, Jepang, Hong Kong, dll.
Dengan hilangnya Kerajaan Ottoman pada 1918, 'Timur Dekat' hampir hilang dalam penggunaan umum, sedangkan 'Timur Tengah' digunakan untuk menunjuk ke negara-negara Islam. Namun penggunaan 'Timur Dekat' tetap digunakan oleh beberapa disiplin akademi, termasuk arkeologi dan sejarah kuno.
Kritikan Erosentrisme juga berhubungan dengan fakta bahwa Timur dan Barat didefinisikan dalam hubungannya dengan garis lintang relatif terhadap Meridian Utama atau Meridian Greenwich. Ini dikarenakan standar kartografi Britania yang diterima luas pada 1884 dalam Konferensi Meridian Internasional


disadur sepenuhnya dari wikipedia.com

sistem politik dan pemerintahan timur tengah

Secara geografis , Timur Tengah dikenal sebagai sebuah wilayah yang secara politis dan budaya merupakan bagian dari benua Asia, atau Afrika-Eurasia. Pusat dari wilayah ini adalah daratan di antara Laut Mediterania dan Teluk Persia serta wilayah yang memanjang dari Anatolia, Jazirah Arab dan Semenanjung Sinai. Kadangkala disebutkan juga area tersebut meliputi wilayah dari Afrika Utara di sebelah barat sampai dengan Pakistan di sebelah timur dan Kaukasus dan/atau Asia Tengah di sebelah utara. Media dan beberapa organisasi internasional (seperti PBB) umumnya menganggap wilayah Timur Tengah adalah wilayah Asia Barat Daya (termasuk Siprus dan Iran) ditambah dengan Mesir.
Wilayah tersebut mencakup beberapa kelompok suku dan budaya termasuk suku Iran, suku Arab, suku Yunani, suku Yahudi, suku Berber, suku Assyria, suku Kurdi dan suku Turki. Bahasa utama yaitu: bahasa Persia, bahasa Arab, bahasa Ibrani, bahasa Assyria, bahasa Kurdi dan bahasa Turki.
Sejak pertengahan abad ke-20, Timur Tengah telah menjadi pusat terjadinya peristiwa-peristiwa dunia, dan menjadi wilayah yang sangat sensitif, baik dari segi kestrategisan lokasi, politik, ekonomi, kebudayaan dan keagamaan. Timur Tengah mempunyai cadangan minyak mentah dalam jumlah besar dan merupakan tempat kelahiran dan pusat spiritual agama Yahudi, Kristen dan Islam.
Beberapa telah mengkritik istilah 'Timur Tengah' karena keErosentrismeannya. Wilayah ini terletak di timur Eropa barat. Bagi India, dia terletak di barat; bagi Russia dia terletak di selatan. Penggunaan kata 'Tengah' juga telah menyebabkan kebingungan bagi sebagian orang. Sebelum Perang Dunia I, 'Timur Dekat' digunakan Inggris untuk menunjuk ke daerah Balkan dan Kerajaan Ottoman, sedangkan 'Timur Tengah' untuk Persia, Afganistan, dan Asia Tengah, Turki, dan Kaukasus. Sedangkan 'Timur Jauh' menunjuk ke negara-negara 'Asia Timur', seperti Tiongkok, Jepang, Hong Kong, dll.
negara-negara yang termasuk dalam kawasan timur tengah ialah antara lain;
suriah Lebaon Palestina Mesir Arab Saudi Yaman Oman
Uni emirat arab Bahrain Qatar Irak Kuwait Maroko Aljazair
Libyia Tunisia Mauritania Sahara barat Sudan Ethiopia Eritrea
Djibouti Iran Pakistan Turki

Secara umum system politik yan berkembang di timur tenga berkisar pada berbagai wilayah poltk pemerintahan yang ada dan dianut oleh beberapa negara di timu tengah, system politim dan pemerintahan ini ialah antara lain:

1.negara theokrasi, dapat dimaknai sebagai kekuasaan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang mendapatkan legitimasi dari Tuhan bukan dari rakyat. Oleh karena itu rakyat tidak berwenang untuk mencabutnya dari kursi kekuasaan. Disamping itu, tatkala penguasa membuat hukum, dia berkedudukan sebagai wakil Tuhan yang berwenang mengatur kehidupan di muka bumi. Dengan demikian berarti kedaulatan (as siyadah/sovereignty) dan kekuasaan (as sulthon/autority) berada di tangan seorang atau beberapa orang penguasa negara theokrasi itu sendiri.
2. Selain itu system lain yang kita kenal ialah sistem monarki, system monarki ialah bentuk pemerintahan yang dikepalai oleh seorang raja. Sistem ini kadangkala mengalami perubahan dari sisi pembuat hukum dan pola pengangkatan raja sehingga ada di antara para pakar politik, antara lain Leon Duguit, yang membagi sistem ini ke dalam tiga bentuk, yaitu:
-Monarki dengan sistem pemerintahan yang absolute
-Monarki terbatas
-Monarki konstitusionil

3.Sistem republik. Dimana sistem republik berdiri di atas pilar demokrasi, yang kedaulatannya ada di tangan rakyat. Rakyatlah yang memiliki hak untuk memerintah serta membuat aturan, termasuk rakyatlah yang kemudian memiliki hak untuk menentukan seseorang untuk menjadi penguasa, dan sekaligus hak untuk memecatnya. Rakyat juga berhak membuat aturan berupa undang-undang dasar serta perundang-undangan, termasuk berhak menghapus, mengganti serta merubahnya.

4.Sistem kekaisaran adalah sistem pemerintahan yang membedakan antara ras satu dengan yang lainnya dalam hal memberlakukan hukum di dalam wilayah kekaisaran seperti yang pernah terjadi pada kekaisaran Romawi Kuno yang menggunakan sistem divide et impera untuk menguasai dan mengembangkan wilayah kolonialnya (lihat Soehino, Ilmu Negara: 43). Sistem ini telah memberikan keistimewaan dalam bidang pemerintahan, keuangan dan ekonomi di wilayah pusat

5.Sistem pemerintahan Islam adalah sistem pemerintahan sentralisasi, dimana penguasa tertinggi cukup di pusat. Pemerintahan pusat mempunyai otoritas yang penuh terhadap seluruh wilayah negara, baik dalam masalah-masalah yang kecil maupun yang besar. Daulah Islam juga tidak akan sekali-kali mentolelir terjadinya pemisahan salah satu wilayahnya, sehingga wilayah-wilayah tersebut tidak akan lepas begitu saja. Negaralah yang akan mengangkat para panglima, wali, dan amil, para pejabat dan penanggung jawab dalam urusan harta dan ekonomi. Negara juga yang akan mengangkat para qadli di setiap wilayahnya. Negara juga yang mengangkat orang yang bertugas menjadi pejabat pemerintahan (hakim). Disamping negara yang akan mengurusi secara langsung seluruh urusan yang berhubungan dengan pemerintahan di seluruh negeri.
Selain itu hal penting yang perlu diperhatikan ialah baaimana arah orientasi kebijakan dan bagaiamana kebijakan itu diambil menginga kawasan timur tengah belakang ini menjadi kawasan yang penuh dengan perhatian mengingat berbagai maslah yang timbul dan berkembang di kawasan ini menjadi hal yang menrik untuk dibahas dan di carikan akar solusi penyelesaiaannya.
Sisitem poltik pemerintahan kawasa timur tengah adalah bentuk regulasi dari berbagai negara-negara yang ada di dalam kawasan timur tengah dan menjadi peganagn dalam pemerintahan sehari-hari meskipun berbagai ideology yang ada daam tubuh pemerintahan baik itu dari pemimpin negara ataupu dari pihak pengabil kebijakan lainnya turut mempengarui arah orientasi dan kebijakan sebuah negara seperti yang dapat kita lihat dewasa ini, beberapa negara yang bersifat ekstrem dalam pemerintahannya dan beberapa negara pun juga menjadi kaki tangan negara-negara maju lainnya termasuk amerika sehingga tidak dapat dipungkiri lagi persaingan ideology dan persaingan lainnya turut mewarni sisitem poltik dan pemerintahan di kawasan timur tengah.

Disadur dan ditelaah lebih lanjut oleh;
MUH. ASY’ARI
NURFADILLAH
RIESTA P. ANDINI
IKA SELVIANA
AHMAD SADRI HENTIHU

DEWI HANDAYANI
E 131 06 039
ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Konflik Palestina-Israel adalah konflik yang paling lama berlangsung di wilayah Timur Tengah (dengan mengenyampingkan Perang Salib), yang menyebabkannya menjadi perhatian utama masyarakat internasional. Sebagai contoh, konflik antara keduanya menjadi agenda pertama dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ketika PBB baru terbentuk dan sampai saat ini belum terselesaikan meski ratusan resolusi telah dikeluarkan. Kedua entitas politik ini telah “bertarung” di kawasan Timur Tengah semenjak berdirinya negara Israel pada tahun 1948. Dalam beberapa waktu belakangan, telah terjadi serangkaian peristiwa penting yang menandai proses perdamaian antara kedua entitas ini. Jimmy Carter, mantan Presiden Amerika Serikat (AS), sedang melakukan safari ke wilayah Palestina, dan melakukan dialog dengan pemimpin-pemimpin Palestina.

Perkembangan terakhir yang didapat dari perjalanan Jimmy Carter tersebut, Hamas bersedia untuk mengakui eksistensi Israel di wilayah Timur Tengah, yang menandai perubahan platform politik yang cukup fundamental dari Hamas mengingat mereka merupakan partai politik Palestina yang paling keras mengecam hadirnya Israel di wilayah Timur Tengah.[3] Meski kemudian kabar ini dibantah oleh pemimpin Hamas, Khaled Meshaal yang mengatakan bahwa Hamas tetap dalam posisi untuk memperjuangkan negara Palestina dengan batas pada tahun 1967, yang menjadikan Yerusalem sebagai ibukota Palestina, tanpa mengakui eksistensi Israel.[4] Belum hilang dari ingatan, ketika pemerintahan George W. Bush berusaha menengahi konflik Timur Tengah dengan mengadakan Konferensi Annapolis, yang mengeluarkan rekomendasi mengenai perdamaian antara Palestina dan Israel. Konferensi ini tidak hanya dihadiri oleh perwakilan dari Palestina dan Israel, namun juga dari negara-negara lain seperti Lebanon, Suriah, Mesir, Yordania, dan negara-negara lain di Kawasan Timur Tengah. Pada tahun 2005, Ariel Sharon (Kadima) sebagai Perdana Menteri Israel pada saat itu, mengeluarkan kebijakan unilateral disengagement plan yang disetujui oleh Knesset (parlemen Israel). Dengan adanya kebijakan tersebut, seluruh pemukiman Israel yang berada di wilayah Jalur Gaza, dan beberapa di Tepi Barat (West Bank) ditarik dan dihancurkan. Kebijakan ini memang tidak langsung membuahkan perdamaian permanen antara Palestina dan Israel, tetapi setidaknya usaha untuk mewujudkan hal tersebut sudah semakin dekat.

Tetapi, konflik antara Palestina – Israel tidak bisa hanya dilihat dari kejadian 5 atau 10 tahun belakangan. Perseteruan antara kedua entitas ini telah berlangsung selama enam dekade (jika dihitung dari terbentuknya negara Israel), dan dimulainya konflik antara Palestina – Israel telah melalui latar belakang sejarah yang cukup panjang.

Perkembangan Ekonomi Timur Tengah

Kawasan Timur Tengah merupakan salah satu wilayah yang memliki potensi yang besar jika dilihat dari sudut pandang geopolitik dan geostrateginya. Kita mengenal kawasan ini sebagai regime yang sangat menarik perhatian di berbagai belahan dunia, khususnya bagi bangsa barat sendiri. Ada banyak faktor yang membuat kawasan Timur Tengah ini menjadi rebutan bangsa-bangsa besar seperti Amerika, Inggris dan Prancis. Terdapat banyak keistimewaan yang terkandung di dalamnya, yaitu diantaranya Timur Tengah jika dilihat dari segi geografisnya memiliki letak yang sangat strategis, dimana wilayah ini menjadi "jembatan" untuk menghubungkan tiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa. Sehingga jika negara-negara besar tersebut dapat menguasainya maka akan memiliki akses yang cukup luas untuk mengontrol perkembangan yang terjadi diantara ketiga benua tersebut secara lebih dekat dan dapat lebih cepat dalam mengatasi atau mengantisipasinya, selain itu juga semakin mempermudah dalam melakukan perdagangan lintas benua.
Timur Tengah adalah negeri dimana diturunkannya tiga agama besar, yaitu Yahudi, Nasrani dan Islam. Faktor agama ini juga merupakan salah satu keistimewaan bagi Timur Tengah. Timur Tengah sepanjang sejarah sangat dikenal sebagai tanah kelahiran Nabi yang kemudian dianggap sebagai tempat yang suci dan mendorong setiap umat untuk mempertahankan wilayahnya. Dan yang merupakan faktor yang paling penting dan cukup berpengaruh ialah Timur Tengah adalah kawasan yang kaya minyak. Minyak merupakan sumber ekonomi terbesar bagi negara-negara di kawasan Timur Tengah. Minyak dapat dikatakan nafas bagi negara- negara industri, khususnya dalam bidang teknologi. Tanpa minyak, negara teknologi akan mati. Dan minyak pulalah yang menjadi faktor sangat penting sehingga negara-negara industri seperti Amerika, Perancis, Inggris menjadi semakin terdorong untuk menguasai kawasan ini dengan segala cara.
Secara umum di kawasan Timur Tengah sendiri terbagi atas dua kelompok, yakni kelompok yang kaya akan minyak dengan kelompok yang sedikit/tidak ada minyak. Negara-negara yang kaya akan minyak pada umumnya berasal dari negara-negara teluk seperti Saudi Arabia, Kuwait, dan Persatuan Emirat Arab. Kelompok kaya akan minyak memanfaatkan sekali dan sangat bergantung pada keuntungan yang diperoleh dari minyak yang dimilikinya. Negara-negara tersebut kemudian tergabung dalam Kerjasama Negara-negara Teluk (Gulf Countries Cooperation) yang memanfaatkan minyak sebagai kepentingan serta kesejahteraan warga dan sekaligus mempertahankan sistem politik monarki absolut yang menguntungkan garis keluarga penguasanya.
Sedangkan negara-negara yang sedikit minyak, terutama negara-negara Timur Tengah yang berada di wilayah Afrika, memiliki keterbatasan kemampuan dibandingkan dengan negara-negara kaya minyak. Umumnya memiliki persoalan kependudukan yang berkaitan dengan tingginya tingkat kemiskinan, pengangguran, dan perekonomiannya rentan jika ada gejolak di tingkat regional maupun internasional. Bagi kelompok negara yang sedikit minyak atau hampir tidak memiliki minyak mengandalkan masukan dari sektor non-minyak seperti wisata, pertanian, pelabuhan dan industrialisasi seperti Mesir, Yordania, dan Tunis. Mereka ini juga secara politik “dekat” dengan Amerika Serikat namun hal itu dilakukan dengan tujuan untuk meraih kepentingan nasional.
Saat negara-negara Timur Tengah lain memiliki komoditi minyak, negara-negara Timur Tengah tertentu, terutama Mesir dan Yordania, ”menjual” politik luar negeri sebagai ”komoditi” untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Terbukti dengan kebijakan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dan mendukung AS dan sekutunya ketika melancarkan Perang Teluk 1991 terhadap Irak, negara-negara ini memperoleh bantuan tanpa syarat tiap tahun dan penghapusan utang luar negeri.
Meski terdapat perbedaan kelompok yang cukup signifikan diantara keduanya, namun hal tersebut tidak membuat adanya konflik yang tajam. Bangsa-bangsa Arab di kawasan ini pada umumnya memiliki tujuan yang sama, yakni kemajuan ekonomi atas rakyat. Bagi negara-negara yang bukan merupakan penghasil minyak, mendapat kesempatan kerja untuk turut bergabung di industri minyak (milik negara-negara minyak) atas lowongan pekerjaan yang diberikan. Selain itu, negara-negara kaya tersebut juga mengizinkan penanaman investasi di perusahaan minyak bagi siapa pun yang ingin bekerjasama. Keuntungan lain yang dirasakan negara-negara non-minyak tersebut ialah mendapatkan devisa dari warga negaranya yang bekerja di luar negeri. Sehingga melihat hal tersebut maka dapat dikatakan terdapat hubungan mutualisme yang terjadi diantara kedua kelompok tersebut.
Perkembangan ekonomi di negara teluk seperti daya tarik ibarat gula sehingga semut-semut berdatangan. Dengan banyaknya orang asing, sehingga perbandingan jumlah penduduk asli dengan pekerja asing hampir setara. Tentu saja fasilitas yang dimiliki oleh penduduk setempat, terutama berkaitan dengan tunjangan dan kemudahan tidak sama dengan para pendatang. Namun hal ini tidak mengurangi pekerja-pekerja asing untuk datang mencari nafkah di negara petro dollar ini.
Kebijakan infitah (keterbukaan ekonomi) yang ramai melanda dunia Arab terjadi pada tahun 1980-an dimana negara-negara minyak memberikan peluang bagi dunia swasta untuk turut serta berperan dalam sektor-sektor publik. Salah satu dalam pengalaman Saudi Arabia adalah meminta pengusaha sektor swasta untuk berpindah dari investasi tradisional yang umumnya dibidang properti dan perdagangan ke bidang industri. Selama ini pengusaha setempat menikmati hasil dari belanja negara yang besar karena didorong oleh keuntungan minyak.
Kondisi minyak dari dulu hingga saat ini selalu berjalan fluktuatif,, hal ini dikarenakan oleh adanya pengaruh permintaan dan daya beli masyarakat dunia. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kestbilan harga minyak di pasar. Pada tahun 2007, terjadinya bom di Afhganistan dan serangan pipa di Yaman cukup mmepengaruhi harga minyak. Pada waktu itu harga minyak naik hingga 97 US$ per barel. Konflik antara Afghanistan- AS tentu saja ikut mempengaruhi pelaku pasar yang nantinya akan menyeret beberapa negara di kawasan ini. Hal tersebut dikhawatirkan akan mengganggu suplai minyak di kawasan tersebut. Sedangkan pipa di Yaman jua cukup brpngruh sebab pipa mampu menyalurkan 155 ribu barel per hari.
Perkembangan ekonomi di negara teluk seperti daya tarik gula sehingga semut-semut berdatangan. Demikian banyaknya orang asing, sehingga perbandingan jumlah penduduk asli dengan pekerja asing hampir setara. Tentu saja fasilitas yang dimiliki oleh penduduk setempat, terutama berkaitan dengan tunjangan-tunjangan dan kemudahan-kemudahan tidak sama dengan para pendatang. Namun hal ini tidak mengurangi pekerja-pekerja asing untuk datang termasuk dari Indonesia.
Kebijakan infitah (keterbukaan ekonomi) yang ramai melanda dunia Arab pada tahun 1980-an telah memberikan peluang bagi dunia swasta untuk turut serta berperan dalam sektor-sektor publik. Salah satu dalam pengalaman Saudi Arabia adalah meminta pengusaha sektor swasta untuk berpindah dari investasi tradisional yang umumnya dibidang properti dan perdagangan ke bidang industri. Selama ini pengusaha setempat menikmati hasil dari belanja negara yang besar karena didorong oleh keuntungan minyak.
Orang kaya dari Timur Tengah kebanyakan berasal dari keluarga kerajaan. Hal ini tidak terlepas dari sistem politik monarki absolut yang dianut oleh negara-negara Teluk yang memungkinkan keluarga kerajaan mendapatkan kekuasaan ekonomi maupun politik. Dalam daftar 50 orang kaya Arab tahun 2007 yang dikeluarkan oleh Arabia Business, 7 dari 10 orang terkaya di Timur Tengah tersebut berasal dari Saudi. Yang terkaya adalah Pangeran Al Walid Bin Talal Al-Saud, keponakan Raja Abdullah. Keluarga Hariri dari Libanon yang menduduki peringkat ketiga juga terhitung memiliki darah Saudi.
Pada tingkat dalam negeri munculnya orang kaya ini juga mencerminkan perkembangan perubahan perubahan politik domestik terutama munculnya kelas menengah. Seperti yang dilakukan misalnya oleh Lubna Olayan, seorang wanita yang menjadi CEO Olayan Financing Company sejak 1986, dari keluarga Olayan yang menduduki peringkat 9 orang terkaya di Timur Tengah. Mengenyam pendidikan di Cornell University dan Indiana University, Lubna Olayan merupakan wanita yang berpengaruh di tengah dunia Arab yang berkesan kurang memberikan kesempatan pada wanita.
Saat terjadi resesi global,harga minyak meningkat tajam hingga mencapai 100 US$ per barel. Dengan naiknya harga minyak tersebut membuat angka permintaan menjadi menurun akibat daya beli masyarakat yang kurang mampu. Namun demikian, berdasarkan laporan World Economic Outlook, estimasi IMF terhadap pertumbuhan GDP global adalah 0,1 persen. Namun setelah revisi, pertumbuhan GDP wilayah MENA di 2009 tetap kuat dengan estimasi 6,6 persen dan 5,9 persen.
1. Pariwisata
Letak Timur Tengah yang tepat berada diantara negara barat dan negara timur memberikan peluang yang besar bagi pariwisatanya. Selain itu, keberadaan Timur Tengah sebagai pusat peradaban di masa lalu mewariskan sejumlah situs dan cerita yang sangat menarik bagi penduduk bumi. Yang tak kalah penting, Timur Tengah juga merupakan pusat ibadah bagi beberapa agama samawi sehingga beberapa kota di kawasan ini menjadi tempat suci yang dikunjungi secara rutin bagi para penganutnya.
Pariwisata Timur Tengah patut diberi perhatian. Hal ini terlihat dari angkanya yang mencapai 2,3 pangsa pasar dunia. Selain itu, bidang ini menyumbangkan 12.1 persen bagi GDP kawasan. Secara ekonomis, angka ini berasal dari perkembangan sektor wisata yang memicu perkembangan di bidang lain seperti akomodasi (hotel dan restoran), jasa wisata dan penerbangan. Belakangan bahkan di sinyalir kawasan Timur Tengah akan menjadi pusat industri penerbangan dunia.
Lokasi isata andalan di Timur Tengah adalah Uni Emirat Arab. Keunggulan negara ini terletak pada jasa wisatanya yang modern dan lengkap dengan fasilitas mutakhir. Selain itu, tempat ini menawarkan udara sejuk pantai berpasir yang indah tanpa meninggalkan kekhasannya sebagai negara gurun. Beberapa objek wisata andalan antara lain; Museum Louver, Museum Guggenheim, Warner Broyhers Theme Park, Gran Prix Formula 1 di Yas Island, dan yang dikenal di seantero dunia yakni hotel dengan kelas tertinggi di dunia, The Burj Al Arab Hotel yang terletak di pantai artifisial di Dubai.
Selain Uni Emirat Arab, Mesir juga tergolong magnet wisata TimurTengah. Negara ini menawarkan keindahan Laut Merah dan Sungai Nil serta seperti wisata ssejarah seperti piramida, sphinx, mumi,artefak yang tiada duanya. Belum lagi keunikan kota Alexandria yang jelas merefleksikan perjalanan Mesir. Tak heran, setiap tahunnya tak kurang dari 8,6 juta turis menyambngai negara ini untuk berpelancong. Hasilnya, 7,6 milyar mengalir ke dalam pendapatan tahunan Mesir.
Jordan dan Oman juga tak kalah. Jordan terkenal dengan Petra, sebuah kota kuno yang terpahat pada dinding batu serta keunikan Laut Mati. Dua lokasi ini sanggup menarik 3,2 juta turis per tahunnya dengan nominal 3,26 juta dolar bagi GDP negara ini. Di lain sisi, Oman mengundang turis dengan keindahan Istana Masqat dan Benteng Ibadinya yang sangat megah.
Untuk pariwisata Timur Tengah, satu hal yang tak boleh terlupa yakni beberapa kota menjadi tujuan wisata rohani dunia berada di sana. Setiap tahunnya, 2 juta penganut Islam berkunjung ke Makkah dan Madinah untuk menunaikan Ibadah haji. Selain itu, jutaan lainnya melaksanakan umroh di kota yang sama. Untuk umat Kristiani, paket wisata yang ditawarkan berkisar di daerah Jerusalem, Betlehem, Kairo, dan Kanna. Jerusalem juga merupakan kota penting yang kerap dikunjungi penganut yahudi.
2. Industri
Selain sektor minyak, sember pertubuhan ekonomi kawasan Timur Tengah mulai diwarnai dengan sumbangsih dari sektor industri, mengingat Timer Tengah membuka pangsa pasar bagi dunia Internsional. Misalnya saja, industri garmen, tekstil, perhotelan dan jasa, kosmetik, semen, hingga industri penerbangan. Salah satu Negara yang paling besar kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi dalam sektor industri adalah Uni Emirat Arab. Negara ini adalah wakil dari kawasan Timur Tengah dalam hal produksi dan pemasaran hasil industri. Hal ini mendeskripsikan, bahwa potensi yang dimiliki oleh negara kawasan Timur Tengah ini, tidak hanya pada ketersediaan sumber daya minyak dan gas akan tetapi telah merambah pada ranah industri. Selain Uni Emirat Arab, belakangan Arab Saudi memegang rekor dalam sektor industri semen terbesar.
Dalam sektor industri garmen dan tekstil, negara Timur Tengah tidak sedikit membuka peluang bagi negara-negara Asia seperti Cina, Jepang, dan Indonesia, sebagai penghasil produk tersebut. Pangsa pasar Asia, kini telah menembus kawasan Timur Tengah. Dan sebaliknya, bagi Timur Tengah kawasan Asia adalah tempat untuk berinvestasi dan berbisnis properti. Negara-negara eksportir garmen dan tekstil mengembangkan industri ini, karena melihat peluang yang menjanjikan di kawasan Timun Tengah ini.
Selanjutnya, untuk industri perhotelan dan jasa, Uni Emirat Arab memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi pendapatan negara ini. Bahkan dalam perhitungan GDP, peran sektor pariwisata dan perhotelan menyamai persentase sektor migas. Hal ini, nampak dari Industri jasa perhotelan Dubai dan PEA pada umumnya menduduki tempat teratas dalam tingkat hunian. Dimana, menurut data yang diperoleh dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (Dubai-UEA) bahwa Dengan hotel sejumlah 114 yang memililki 25.824 kamar, tingkat hunian hotel di PEA khususnya Dubai terbilang tinggi yaitu sekitar 93% dalam dua tahun terakhir. Bila proyek pulau buatan Palm Jumeirah, Palm Jebel Ali dan proyek-proyek properti lainnya selesai maka Dubai akan memiliki lebih dari 300 hotel berbintang empat dan lima.
Dalam sektor industri kosmetik, pewajahan tumbuhnya industri ini di kawasan Timur tengah terlihat dalam pelaksanaan pameran kosmetik yang diadakan di Dubai. Pameran tersebut merupakan pameran dalam bidang kecantikan yang terbesar di kawasan Timur Tengah dengan menghadirkan 950 peserta yang mewakili 1300 merek dari 55 negara. Penjualan produk-produk perawatan/kecantikan di Timur Tengah tumbuh sebesar 12 persen per tahun dan konsumsi kosmetik dan parfum per kapita di Timur tengah termasuk yang tertinggi di dunia dengan rata-rata pembelian sekitar US$ 334 per orang.
Yang paling menakjubkan dewasa ini adalah bahwa Timur Tengah akan menjadi pusat industri penerbangan dunia. Hal ini didukung oleh adanya pertemuan Industri Penerbangan Timur Tengah pada tahun Februari tahun kemarin, Chief Executive Etihad Airways, James Hogan menguraikan bahwa kawasan Timur Tengah bagi bisnis secara global dan pariwisata, serta bagi sektor penerbangan secara khusus. merupakan kawasan dengan pertumbuhan tercepat dalam hal penumpang pesawat terbang dan lalulintas kargo pada 2006 dan pertumbuhan ini diprediksikan akan berlanjut sebesar 7 persen per tahun antara sekarang hingga 2011. Ini adalah angka yang tertinggi di seluruh kawasan di dunia dan dibandingkan dengan rata-rata global yang hanya mencapai lebih dari 5 persen.
Berbicara mengenai perkembangan dalam sektor industri penerbangan telah terlihat dari usaha-usaha yang akan dilakukan oleh pemerintah UEA. Antaranya adalah penambahan sepuluh bandara di seluruh Timur Tengah juga melakukan investasi senilai USD37 miliar dalam hal menambah kapasitas bandara baru yang akan memberikan tambahan daya tampung 318 juta penumpang per tahun pada 2012. Dan menguatnya perkembangan industri penerbangan, sebanarnya mrupakan produk diversifikasi ekonomi. Diversifikasi ke bidang industri pariwisata, perumahan, jasa keuangan, dan logistik.
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kawasan Timur Tengah kini telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Tidak hanya dari sektor migas yang merupakan SDA terbesar kawasan ini. Akan tetapi, sektor industri juga turut memberikan kontribusi yang berarti pada pertumbuhan ekonomi Timur Tengah itu sendiri.
3. Agrikultur
Selain sumber-sumber ekonomi yang telah dipaparkan sebelumnya, wilayah Timur Tengah juga memiliki potensi ekonomi di bidang agrikultur. Pada tahun 1950-an, bidang agrikultur merupakan bidang yang mendominasi perekonomian di Timur Tengah, namun dewasa ini saat pertumbuhan industri dan pertambangan semakin meningkat di Timur Tengah, sektor agrikultur pun kemudian mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi negara-negara Timur Tengah yang sedang berkembang, sehingga cenderung lebih memilih untuk mengembangkan sektor industru daripada sektor agrikultur. Walaupun demikian, tetap ada beberapa negara di Timur Tengah yang menjadikan agrikultur sebagai salah satu sektor penting di Timur Tengah, antara lain Syria, Iraq, Yaman, Iran, Mesir, dan Turki. Negara-negara tersebut mendapatkan 15-25% devisa negaranya melalui sektor ekonomi.
Salah satu negara dengan sektor agrikultur yang kuat adalah Turki. Sejak tahun 1950-an, sektor agrikultur Turki semakin meningkat karena banyaknya kemajuan di bidang mesin pertanian dan pestisida yang membuat Turki dapat mengembangkan sektor agrikulturnya dengan pesat. Turki merupakan salah satu negara yang memiliki banyak cadangan devisa dengan sumbangan dari sektor agrikultur yang signifikan. Kondisi iklim Turki juga sangat membantu berbagai tanaman agrikultur dapat tumbuh di sana, salah satu yang paling terkenal adalah teh dan dan buah fig.
Di daratan tinggi Anantolian tumbuh berkembang berbagai jenis serelia yang juga merupakan sektor perekonomian agrikultur yang signifikan di Turki. Di wilayah ini, kebanyakan petani telah memiliki ladang masing-masing untuk menanam berbagai jenis serealia, jenis serealia ini termasuk gandum, biji barley dan jagung. Di berbagai daerah lain di Turki yang memiliki sarana irigasi yang sangat memadai, ditanam tumbuh-tumbuhan yang ditanam dengan berjarak, seperti kapas, anggur dan buah-buahan lainnya.
Di daerah pesisir, terutama di Aegean dan Mediteranian, terdapat daerah perladangan yang cukup luas, di daerah ini dibudidayakan kapas dan kopi, juga berbagai buah-buahan seperti zaitun, anggur dan lain sebagainya. Kapas juga dibudidayakan dengan luas di Daratan Adana. Daerah pinggiran Laut Hitam dibudidayakan kopi, teh, kentang dan berbagai buah-buahan.
Selain Turki, Yaman juga merupakan salah satu negara dengan sektor agrikultur yang signifikan bagi ekonomi. Kondisi alam Yaman yang berbukit-bikut memungkinkan wilayah ini untuk ditanami berbagai varietas tumbuhan termasuk serealia, buah-buahan dan sayur-sayuran. Serealia yang biasa dibudidayakan di Yaman adalah gandum, biji barley dan millet, sedangkan buah-buahan yang paling banyak dibudidayakan adalah tomat, kentang, anggur, semangka, pepaya dan pisang.
Kelompok VI
Asnani Dewi Maisuri E 13106014
Three Puspasari E 13106016
A. Heryastuti N. Ratih E 13106033
Abd. Rahman Ruspa E 13106042
Asma Amin E 13106052
Kurnia Kaharu E 13106054

KONFLIK ARAB-ISRAEL SEJARAH DAN AKAR PERMASALAHANNYA
Salah satu konflik yang terlalu sering menyita perhatian kita dan hingga saat ini masih setia menjadi sebuah konflik universal yang sangat sulit terpecahkan adalah konflik Arab-Israel. Meskipun banyak pihak yang telah mencoba untuk menjadi mediator dari konflik yang telah berlangsung ratusan tahun ini, akan tetapi selalu hanya berujung pada usaha-usaha negosiasi yang sering kali kemudian diingkari oleh salah satu pihak yang berkonflik. Sejak ratusan tahun lalu, konflik ini pun telah mengalami beberapa transformasi orientasi kenegaraan, dimana apabila pada konteks kekinian, konflik Arab-Israel sering diidentikkan dengan konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel saja.
Berbicara mengenai latar belakang historis maka konflik ini bisa dipetakan dalam dua lingkaran sejarah. Yakni sebelum berdirinya gerakan Zionisme Internasional dimana terjadi sejak akar pertentangan keagamaan Zaman Nabi Musa mulai Nampak hingga perebutan wilayah suci yerussalem dalam konteks perang salib. Selanjutnya, penelaahan konflik arab Israel dapat dikaji pasca diberdirikannya sebuah komunal Zionisme Yahudi Internasional oleh Theodore Hertzl.
A. Pra Zionisme Yahudi
Bangsa Yahudi ini merupakan keturunan Ishaq as. Kemudian, orang-orang Yahudi tersebut berhijrah ke Mesir. Namun, mereka kembali lagi ke Palestina di bawah panduan Musa as sekitar abad 12 SM. Keadaan mereka yang lemah dan terpecah-belah dapat dipersatukan oleh Talut dengan membentuk sebuah kerajaan sampai pada masa keemasan di zaman Sulaiman as. Atas dasar kerajaan Israel tersebut, orang Yahudi kemudian meletakkan dasar religius dan emosional bagi kepentingan Yahudi di Palestina yang disokong oleh gerakan Zionis. Dalam sejarah kebangsaan Bani Israil yang yang merupakan nenek moyang dari bangsa Yahudi. Kajian sejarah mereka tidak dapat dipisahkan dari saat Nabi Musa menyebarkan ajaran tauhid kepada mereka. Akan tetapi sebagian dari bani Israil, terpengaruh oleh paganism lama yang dulu sempat mengungkung mereka ketika Namrud masih berkuasa (Masih zaman ajaran Nabi Ibrahim A.S.). Paganisme kuno mesir yang ada perlahan masuk mengikis ajaran ketauhidan yang disampaikan oleh Nabi Musa kepada mereka. Hal ini terus berlanjut hingga setelah Nabi Musa A.S. pun telah meninggal. Bahkan ajaran Kabbalah, yang merupakan inti dari paganism kuno tersebut, secara perlahan-lahan diinfiltrasikan kedalam taurat sehingga taurat tidak murni lagi ajarannya.
Ajaran paganisme kuno sangat mengutamakan unsur materialisme dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya ajaran tersebut tidak lepas untuk menghambakan benda-benda tertentu yang dinilai memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu nilai harta adalah hal yang penting bagi kabbalah. Sepeninggal Nabi Musa A.S. Bani Israil kian serius mendalami sihir dan ajaran-ajaran esoteris. Hal yang kemudian membawa kedalam mereka ke dalam ranah keangkuhan intelektual, dimana mereka menganggap bahwa mereka adalah bangsa pilihan.
Dari ajaran kabbalah tersebut pula lahir-lahir ordo-ordo yang menjadi tunggangan dibalik pencarian tempat suci bagi yakni ordo biarawan sion dan kesatria templar. Dua ordo ini pulalah yang kemudian yang mempelopori Perang Salib 1099, Saat Pasukan salib membantai penduduk yerusalem, baik kaum Muslimin dan Yahudi. Bani Israil yang sudah sebagian besar condong pada kesesatan, mereka sempat terusir dari tanah Yerusalem. Tahun 960 sm istana Sulaiman berdiri di Yerusalem. 370 tahun kemudian bangsa babylonia yang dipimpin raja Nebukadnezar II menduduki yerusalaem dan menawan orang-orang Yahudi dan membawa mereka ke Babylonia. Dalam pengasingan ini lah, para pemuka Yahudi membesarrkan hati kaumnya dengan memnuculkan konsep The Promise Land atau tanah yang dijanjikan.
Yerusalem memang menjadi tempat yang sakral sejak awal, karena dari tempat itulah diyakini bahwa haikal sulaiman dan sisa-sisa kekayaaan kerajaannya berada. Sementara bagi umat muslim tempat itu merupakan tempat yang suci dimana disitu adalah tempat dibangunnya masjid Al-Aqsa. Tempat itu pada awalnya dijadikan sebagai titik tempat dakwah bagi umat Islam dan sempat diduduki dan dikendalikan oleh Khalifah Umar Bin Khattab R.A. Ketika khalifah Umar menduduki Aelia/Yerussalem sempat terjadi harmonisasi yang cukup lama antara Umat Muslim Yahudi dan Kristen. Selanjutnya perang kembali tercetus di bawah kendali godfrei de buillon. Lalu Yerusalem kembali diduduki oleh kaum Saracen/muslim dibawah pimpinan Salahuddin Al ayyubi. Keadaan Yerusalem dibawah penguasaan Islam berlanjut hingga imperium Uthmaniyah.
B. Munculnya gerakan Zionisme Internasional
Harapan untuk suatu saat dapat kembali ke tanah yang dijanjikan tidak pernah hilang dari bangsa Yahudi. Pada tahun 1896 , Theodore Hertzl, mengusulkan pembalikan politik dengan konsep Zionisme. Ia memiliki sebuah tekad untuk mendirikan Negara Yahudi seperti yang tertulis dalam bukunya Judenstaat. Dimana dalam buku itu dia menuliskan “Nasionalitas Yahudi,sangat Jelas, tidak mau dan juga tidak dapat dihancurkan. “Masalah Yahudi merupakan masalah nasional yang hanya dapat dipecahkan dengan membuatnya menjadi masalah politik dunia yang harus diperbincangkan dan diselesaikan oleh bangsa-bangsa dunia yang beradab dalam permusyawaratan”. Beragam cara pun dilakukan oleh Herzl guna menyuarakan lebih massif tentang keberadaan Zionisme Internasional. Kongres pertama dilakukan di Basel, Swiss. Kongres tersebut menghasilkan suatu revolusi yang menyebut “tempat bermukim Palestina” bagi kaum Yahudi dan menciptakan organisasi Zionis Dunia.
Dari pemikiran itu, Herzl terus-menerus melayangkan surat permintaan hak atas tanah Palestina untuk komunitas Yahudi kepada Kekaisaran Ottoman. Akan tetapi permintaan tersebut terus pula ditolak Kekaisaran Ottoman. Moses Hess, seorang Yahudi Jerman melemparkan gagasan pertamanya bahwa untuk menguasai Palestina, maka Yahudi harus menggandeng orang-orang barat (Eropa) yang sedang mengalami konfrontasi dengan Turki Uthmaniyah misalnya Inggris dan Rusia.
Sejak saat itu pergerakan atau mobilitas orang Yahudi di Eropa ke Palestina mengalami perkembangan yang signifikan hal ini didukung oleh pemerintahan Inggris. Untuk bisa mendirikan Negara Yahudi di atas tanah milik bangsa Palestina, maka kaum Yahudi harus menjadi mayoritas dan seiring dengan itu menjadikan warga Palestina sebagai minoritas. negara-negara Arab pun menjadi resah dengan Hal ini. Pada saat bersamaan Turki mulai mengalami kemunduran hal ini salah satunya disebabkan oleh penumpukan sejumlah besar hutang terhadap negara-negara barat, konspirasi yang terbangun untuk mendirikan Negara Yahudi pun berkembang dan melalui upaya-upaya penyusupan, dan kerjasam terselubung, kehalifahan Turki berhasil dihancurkan pada tanggal 3 Maret 1924. Hanya 27 tahun setelah kongres Zionis internasional pertama.
B. Sejarah Berdirinya Negara Israel
Selama Perang Dunia I Inggris mengambil bagian dari Timur Tengah, termasuk Palestina, dari Kekaisaran Ottoman. Tahun 1917 di Inggris yang telah dijanjikan Zionis sebuah 'rumah Yahudi nasional' dalam Deklarasi Balfour, dan pada dasar ini kemudian mereka yang diberi mandat atas Palestina dari League of Nations. Mandat Palestina untuk Yahudi Oleh Inggris awalnya termasuk bidang Transjordan, yang terbelah di 1922. Setelah proposal diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada bulan November 1947, meningkat konflik Palestina dan Arab mulai menyerang convoys dan masyarakat Yahudi di seluruh Palestina dan Yerusalem diblokir, mana yang Zioni hancur diserang dan beberapa desa Palestina. Liga Arab yang telah diumumkan secara terbuka yang bertujuan untuk mencegah pembentukan negara Yahudi secara paksa, dan Al Husseini British diberitahu bahwa ia ingin menerapkan yang sama 'solusi untuk masalah orang Yahudi' sebagai Hitler telah dilakukan di Eropa.
Dengan tugas mandat yang ditandatangani di San Remo (1920), Inggris melaksanakan peralihan pemerintahan dari militer ke sipil. Pemerintahan sipil baru mmembuka pintu bagi imigrasi ke Palestina, namun segera mendatangkan protes dari penduduk Arab. Pada tahun 1921 timbul kerusuhan anti Yahudi yang memaksa Winston Churchill untuk mengeluarkan memorandum yang menegaskan kembali keingignan London untuk mendirikan pemukiman Yahudi di Palestina.
Sehari setelah deklarasi negara Israel (14 Mei 1948) Arab pasukan dari negara-negara tetangga menyerang wilayah. Pada awalnya mereka membuat beberapa kemajuan dan menaklukkan bagian wilayah yang dialokasikan untuk orang-orang Yahudi. Pada awalnya mereka lebih baik dan lebih kesenjataan pasukan, namun yang berubah setelah gencatan senjata yang digunakan oleh Zionists untuk mengatur dan melatih tentara mereka yang baru dibentuk, maka Angkatan Pertahanan Israel. Karena lebih baik organisasi, intelijen dan motivasi orang-orang Yahudi akhirnya memenangkan mereka dari Perang Kemerdekaan.
C. Konflik Arab-Israel
Konflik Arab-Israel ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki satu pandangan yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di kedua komunitas terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekular yang mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
Awalnya Negara-negara Arab memperjuangkan atas hengkangnya bangsa Yahudi dari Palestina dan mencegah berdirinya Negara Israel. Seperti yang terjadi ketika Negara-negara Arab bersatu untuk melawan Israel yang dikenal dengan sebutan perang 6 hari. Akan tetapi kekalahan strategis Arab pada perang tersebut, membuat Negara-negara Arab menjadi tidak percaya diri. Kelemahan mereka terletak pada perjuangan individual kenegaraan untuk membela palestina tidak secara kolektif. Negara-negara yang terlibat seperti Mesir, Suriah, Libanon, Arab Saudi. Terlebih pasca perang tersebut beberapa Negara Arab seperti Mesir malah justru berubah orientasi kepentingan begitupun dengan Arab Saudi yang beberapa tahun setelah berlangsungnya perang 6 hari, justru mengadakan perjanjian pembagian wilayah dengan Israel. Walhasil semenjak saat itu, Palestina seolah ditinggalkan sendiri oleh kawan-kawan sebangsanya.
Mengingat pembatasan-pembatasan di atas, setiap gambaran ringkas mengenai sifat konflik ini pasti akan sangat sepihak. Itu berarti, mereka yang menganjurkan perlawanan Palestina dengan kekerasan biasanya membenarkannya sebagai perlawanan yang sah terhadap pendudukan militer oleh bangsa Israel yang tidak sah atas Palestina, yang didukung oleh bantuan militer dan diplomatik oleh A.S. Banyak yang cenderung memandang perlawanan bersenjata Palestina di lingkungan Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai hak yang diberikan oleh persetujuan Jenewa dan Piagam PBB. Sebagian memperluas pandangan ini untuk membenarkan serangan-serangan, yang seringkali dilakukan terhadap warga sipil, di wilayah Israel itu sendiri. Masalah pengungsi muncul sebagai akibat dari perang Arab-Israel 1948. Masalah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur muncul sebagai akibat dari Perang Enam Hari pada 1967. Selama ini telah terjadi konflik yang penuh kekerasan, dengan berbagai tingkat intensitasnya dan konflik gagasan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang berada di balik semuanya. Pada kedua belah pihak, pada berbagai kesempatan, telah muncul kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dalam berbagai tingkatannya tentang penganjuran atau penggunaan taktik-taktik kekerasan, anti kekerasan yang aktif, dll.
Kemudian jika merunut pada konflik yang terjadi sekarang di jalur Gaza hal ini dilatarbelakangi atau bermula dari kehadiran kelompok pendatang baru dalam perjuangan bangsa Palestina, yaitu Hamas. Strategi perjuangan mereka telah menuai apa yang sekarang terjadi di Gaza dan (seakan-akan) mementahkan seluruh rangakain usaha mewujudkan Negara Palestina dan perdamaian yang sudah dimulai di era Yasser Arafat, yang sejak th 1969 memimpin PLO (Palestinian Liberation Organization). Pendekatan-pedekatan yang dilakukan Hamas untuk memikat hati penduduk Palestina yang tinggal di Jalur Gaza sungguh berhasil. Pemilu yang dilakukan di Gaza memberi kemenangan kepada kelompok Hamas dan pukulan kepada kelompok Fatah yang telah puluhan tahun berjuang. Hasil pemilu kemudian membawa Hamas mendepak kepemimpinan Mahmoud Abbas untuk mengontrol Jalur Gaza.
D. Konflik Palestina – Israel
Sejarah panjang pertikaian antara Israel dan Palestina diketahui setiap orang. Semenjak awal abad kedua puluh, Timur Tengah telah menjadi ajang bentrokan antara orang Islam pribumi dengan Arab Kristen dan Yahudi, yang sebagian besarnya tidak dilahirkan di Palestina. Setelah didirikannya Israel pada 1948, bentrokan ini menjadi perang terbuka. Pada 1967, ada empat perang utama dan satu bentuk perang antara Israel dan tetangga Arabnya. Setelah 1967, organisasi yang bekerja untuk membebaskan Palestina juga membuat kehadiran mereka terasa.Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagai penerus LBB, memutuskan untuk membagi wilayah Mandat Britania atas Palestina. Tetapi hal ini ditentang keras oleh negara-negara Timur Tengah lainnya, juga negeri-negeri Muslim.
Kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari seluruh penduduk di daerah ini. Sedangkan kota Yerusalem yang dianggap suci, dihuni tidak hanya oleh orang Yahudi, tetapi juga orang Muslim dan Kristen akan dijadikan sebagai kota internasional.Israel sendiri diproklamasikan sebagai negara pada tanggal 14 Mei 1948. Sehari setelah proklamasi, Israel langsung diserbu oleh tentara dari Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, Irak dan negara Arab lainnya. Tetapi Israel bisa memenangkan peperangan ini dan malah merebut kurang lebih 70% dari luas total wilayah Mandat Britania Raya atas Palestina.Perang ini menyebabkan banyak warga Palestina yang mengungsi dari daerahnya sendiri. Seiring dengan itu banyak pula kaum Yahudi yang diusir dari negara-negara Arab.
a. Perjanjian Camp David
Perjanjian Camp David terbagi atas dua bagian. Pelaksanaan dari bagian pertama yakni ”Kerangka Konklusi Perjanjian Damai antara Mesir dan Israel” tidak menimbulkan banyak masalah. Israel mengembalikan Semenanjung Sinai kepada Mesir, melucuti semua tentara Israel di kawasan itu dan mundur ke wilayah Israel. Orang Israel mundur dari Semenanjung Sinai dengan air mata. Sebagai imbalannya, mereka menerima jaminan dari Mesir bahwa Israel tak akan diserang. Perjanjian perdamaian dengan Mesir itu menjamin keamanan di perbatasan Israel di selatan dan praktis menghapuskan kemungkinan terjadinya konflik baru di Timur Tengah. Setelah 1978, hanya Suriah dan beberapa kelompok Palestina yang ekstrem di Libanon menjadi ancaman serius bagi Israel.
b. Perjanjian Oslo
Kesepakatan Oslo yang ditandatangani pada tahun 1993 memulai halaman baru dalam sejarah Timur Tengah. Pemimpin PLO Yasser Arafat dan Perdana Menteri Israel Yitzak Rabin, di hadapan Presiden AS Bill Clinton, dan membawa perundingan Israel-Palestina pada hasil kesepakatan yang sebenarnya. Dengan menandatangani Kesepakatan Oslo, kedua belah pihak saling mengakui untuk pertama kalinya dalam sejarah dan membuat kesepakatan dua negara untuk pertama kalinya.
Dengan tawaran perdamaian yang menjanjikan orang-orang Palestina dengan Jalur Gaza dan Tepi Barat, pemerintah Israel berencana untuk meredam perlawanan rakyat Palestina. Demikian pula, wilayah yang berada di bawah pengendalian Palestina berdasarkan Kesepakatan Oslo berjumlah sekitar 22% dari seluruh tanah Palestina. Bahkan, dengan menempatkan Jalur Gaza, daerah kekuatan pergerakan Islam, di bawah kendali Palestina, Israel telah membebaskan dirinya dari perlunya menghadapi kelompok perlawanan ini. Dengan kesepakatan ini, kekuatan keamanan Palestina harus menghadapi langsung kelompok perlawanan ini. Israel tidak rugi apa pun dalam tawar menawar ini, sebaliknya, terbukti menjadi tawar menawar yang paling menguntungkan. Dan memang, kesepakatan yang mengikuti Oslo membantu Israel “membersihkan” Yerusalem dari orang-orang Kristen dan Muslim.
Setelah menandatangani kesepakatan, gagasan bahwa perdamaian akhirnya akan dimungkinkan mulai merambah seluruh dunia. Telah diterima luas bahwa pertikaian Arab-Israel bisa dipecahkan secara permanen, dan bahwa perdamaian akan membawa kemakmuran dan kebahagiaan ke Timur Tengah. Sejak Persetujuan Oslo, Pemerintah Israel dan Otoritas Nasional Palestina secara resmi telah bertekad untuk akhirnya tiba pada solusi dua negara. Masalah-masalah utama yang tidak terpecahkan di antara kedua pemerintah ini adalah: Keamanan Israel, Keamanan Palestina, Hakikat masa depan negara Palestina, Nasib para pengungsi Palestina, Kebijakan-kebijakan pemukiman pemerintah Israel, dan nasib para penduduk pemukiman itu, Kedaulatan terhadap tempat-tempat suci di Yerusalem, termasuk Bukit Bait Suci dan kompleks Tembok (Ratapan) Barat.
c. Kelompok – kelompok Perlawanan
Dalam konflik Palestina Israel,perjuangan-perjuangan dalam membela kepentingan masing – masing pihak tidak luput dari kelompok-kelompok perlawanan baik yang pro maupun antipati. Adapun beberapa kelompok perlawanan misalnya PLO(Fatah), Liga Arab, Hamas,dll. Secara organisasi, bangsa Palestina telah memiliki wakil resmi di Liga Arab ketika lembaga ini berdiri pada 1945. Waktu itu wilayah Palestina masih dikuasai Mandataris PBB, yakni Inggris. Pada pertemuan puncak negara-negara Arab tanggal 13 Januari 1964, diputuskan untuk membentuk lembaga perwakilan bangsa Palestina sebagai bentuk perlawanan terhadap pendudukan Zionis di wilayah Palestina. Keputusan tersebut merupakan tanggapan positif dari usulan Gamal Abdul Nasser, presiden Mesir. Setelah melalui berbagai lobi yang dipimpin Ahmad Suqaery, berdirilah Organisasi Pembebasan Palestina (Munadzama al-Tahrir al-Palesthiniyyah) atau PLO.
Dalam perjalanan waktu bergabunglah faksi-faksi Palestina untuk perlawanan terhadap pendudukan Israel kecuali Hamas dan Jihad Islami yang menyatakan dirinya berada di luar PLO. Adapun faksi-faksi PLO pada masa 1960-an terdiri dari Al-Fatah (faksi terbesar dalam PLO) yang dipimpin Arafat, Democratic Front for Liberation of Palestine (DFLP) pimpinan Nayef Hawatmeh, Palestine People’s Party dipimpin Sulaiman Najjab, Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP) dipimpin George Habbas. Palestinian Liberation Front dipimpin Mohammed Abbas, Arab Liberation Front dipimpin Mahmut Ismail, Popular Struggle Front dipimpin Samir Goshe, Popular Front for the Liberation of Palestine- General Command (PFLP-GC) dipimpin Ahmed Jibril. Ada Saiqa, kelompok dukungan Suriah, dipimpin Islam Qadi.
Ada pula orang-orang yang bersimpati dengan tujuan-tujuan dari pihak yang satu atau yang lainnya, walaupun itu tidak berarti mereka merangkul taktik-taktik yang telah digunakan demi tujuan-tujuan itu. Lebih jauh, ada pula orang-orang yang merangkul sekurang-kurangnya sebagian dari tujuan-tujuan dari kedua belah pihak. Dan menyebutkan “kedua belah” pihak itu sendiri adalah suatu penyederhanaan: Al-Fatah dan Hamas saling berbeda pendapat tentang tujuan-tujuan bagi bangsa Palestina. Hal yang sama dapat digunakan tentang berbagai partai politik Israel, meskipun misalnya pembicaraannya dibatasi pada partai-partai Yahudi Israel.
Demikian pula, mereka yang bersimpati dengan aksi militer Israel dan langkah-langkah Israel lainnya dalam menghadapi bangsa Palestina cenderung memandang tindakan-tindakan ini sebagai pembelaan diri yang sah oleh bangsa Israsel dalam melawan kampanye terorisme yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Palestina seperti Hamas, Jihad Islami, Al Fatah dan lain-lainnya, dan didukung oleh negara-negara lain di wilayah itu dan oleh kebanyakan bangsa Palestina, sekurang-kurangnya oleh warga Palestina yang bukan merupakan warga negara Israel. Banyak yang cenderung percaya bahwa Israel perlu menguasai sebagian atau seluruh wilayah ini demi keamanannya sendiri. Pandangan-pandangan yang sangat berbeda mengenai keabsahan dari tindakan-tindakan dari masing-masing pihak di dalam konflik ini telah menjadi penghalang utama bagi pemecahannya. Banyak orang Israel, termasuk sejumlah besar anggota partai Likudhingga beberapa minggu sebelum 2005 berakhir merupakan partai Sharon kuatir bahwa kurangnya kehadiran militer di Jalur Gaza akan mengakibatkan meningkatnya kegiatan penembakan roket ke kota-kota Israel di sekitar Gaza. Secara khusus muncul keprihatinan terhadap kelompok-kelompok militan Palestina seperti Hamas, Jihad Islami atau Front Rakyat Pembebasan Palestina akan muncul dari kevakuman kekuasaan apabila Israel memisahkan diri dari Gaza.
d. Perang – perang kontemporer antara Palestina - Israel
* Deklarasi Balfour 1917
2 November 1917. Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di Palestina.

* Revolusi Arab 1936-1939.
Revolusi Arab dipimpin Amin Al-Husseini. Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh. Sebagian besar oleh Inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang ke Irak, kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.


* Teks 1922: Mandat Palestina Liga Bangsa-bangsa
\* Mandat Britania atas Palestina
* Rencana Pembagian Wilayah oleh PBB 1947
* Deklarasi Pembentukan Negara Israel, 14 Mei 1948.

Secara sepihak Israel mengumumkan diri sebagai negara Yahudi. Inggris hengkang dari Palestina. Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan Arab Saudi menabuh genderang perang melawan Israel.

* Perang Arab-Israel 1948
* Persetujuan Gencatan Senjata 1949

3 April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata. Israel mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari yang diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.

* Exodus bangsa Palestina 1949-1967
* Perang Suez 1956
* Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) resmi berdiri pada Mei 1964Tujuannya menghancurkan Israel.
* Perang Enam Hari 1967
* Resolusi Khartoum
* Pendudukan Jalur Gaza oleh Mesir
* Pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur oleh Yordan

1967-1993
* Perjanjian Nasional Palestina dibuat pada 1968, Palestina secara resmi menuntut pembekuan Israel.
* 1970 War of Attrition
* Perang Yom Kippur 1973
* Kesepakatan Damai Mesir-Israel di Camp David 1978

* Perang Lebanon 1982
* Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel 1993
13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa “memerintah” di kedua wilayah itu. Arafat “mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai”.

28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.

* Intifada pertama
1993-sekarang
* Kerusuhan terowongan Al-Aqsa
September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa.

* 18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat.
* Perjanjian Wye River Oktober 1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal penjualan senjata ilegal.
* 19 Mei 1999, Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.
* Intifada al-Aqsa
Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai.
* KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel
* Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
* Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
* 9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
* Peta menuju perdamaian.
* Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
* Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.
* Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
* Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
* November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
* Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas.

Kelompok 4 :
SITI HARDIANTI PERMATASARI (E131 06 002)
SHADRIANI PERTIWI SALEH (E131 06 006)
RIA RAHMATUL ISTIQOMAH (E131 06 010)
ANDI ISMIRA (E131 06 015)
ASRIANTI HAFID (E131 06 018)
DEWI HANDAYANI (E131 06 0 )
ERMYAWATY AKZADI (E131 06 036)
FEBRIANTI R P (E131 06 044)
JEIN ASTUTI M (E131 06 048)
THERESIA SINTA (E131 06 055)