Islam dan Perkembangan Iptek

Islam yang menjadi salah satu agama terbesar di dunia, tidak lepas pengaruhnya dalam berbagai perkembangan dan kemajuan dunia. Baik perkembanagn di bidang politik, ekonomi, sosial, pertahanan, hukum, bahkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pengembangan di bidang iptek, aqidah Islam dijadikan konsep dan aplikasi iptek.
Perkembangan ilmu pengetahuan di satu sisi memang berdampak positif karena dapat meningkatkan produktifitas dan kualitas hidup manusia. Namun, di satu sisi Iptek juga berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan harkat hidup manusia.Disinilah peran agama Islam sebagai pedoman dan penuntun dalam pengembangan teknologi agar tetap sesuai dengan nilai-nilai aqidah.

Agama dan Iptek memiliki hubungan yang dapat dibagi dalam 3 kelompok :
• Hubungan yang bersifat sekuler, yang memisahkan agama dan iptek dan hanya menganggap agama sebagai hubungan vertikal dengan Tuhan
• Hubungan yang bersifat sosialis, yang menistakan agama sama sekali dalam kehidupan. Agama hanya dianggap sebagai “penyakit”.
• Hubungan yang bersifat Islami, yang menganggap agama Islam sebagai penuntun dan pengatur kehidupan ini yang memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya berdasarkan aqidah Islam.

Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu aqidah Islam harus dijadikan basis segala konsep dan aplikasi iptek. Namun, yang perlu dipahami bahwa ketika aqidah Islam dijadikan sebagai landasan dan aplikasi Iptek, bukan berarti konsep-konsep Iptek harus bersumber dari Al-quran dan Hadist, tetapi menurut standar yang sesuai dengan Alquran dan Hadist.

Implikasi lain dari prinsip ini yaitu, Alquran dan Hadist hanya menjadi standar iptek, bukan sumber Iptek. Dan manusia diperbolehkan untuk mengadopsi Iptek dari sumber lainnya. Namun, asas manfaat dan kemaslahatan umat harus tetap diperhatikan.

Dari uraian di atas dapat kami pahami bahwa peran islam yang utama dalam perkembangan Iptek setidaknya ada dua. Pertama, menjadikan aqidah islam sebagai peradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan dan bukannya membangun paradigma sekuler dalam membangun struktur ilmu pengetahaun. Kedua, menjadikan syariah Islam sebagai standar penggunaan Iptek.

Muh. Zubair
E 13106049

0 Comments:

Post a Comment