Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Timur Tengah


Berbeda dengan gaungan yang selama ini kita dengar mengenai perkembangan ilmu pengetahuan di dunia oleh bangsa Barat, perkembangan ilmu pengetahuan di Timur Tengah telah berlangsung berabad-abad sebelum Renaissance dan Aufklarung bergejolak. Yang selama ini kita kenal sebagai masa “pencerahan” bagi ilmu pengetahuan di dunia, ternyata hanyalah pencerahan bagi bangsa Barat sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dinamakan sebagai era pencerahan terjadi pada abad 16 (1700-an). Sedangkan oleh bangsa Timur Tengah sendiri, perkembangan ilmu pengetahuan telah terjadi sejak tahun 750-an.

Perkembangan ilmu pengetahuan di Timur Tengah tidak terlepas dari peranan negeri Timur Tengah sebagai sumber dari agama samawi. Akar-muakar dari agama-agama yang ada, Yahudi, Nasrani, dan Islam yang muncul di Timur Tengah menciptakan karakter masyarakat Timur Tengah (yang umumnya bangsa Arab) berkembang menjadi insan yang “pemikir”. Ditandai dengan perkembangan pemikiran dan kajian Filsafat yang telah berlangsung di Timur Tengah sejak 6000-1000 sebelum masehi sedangkan kajian filsafat bangsa Barat oleh Yunani baru dikenal pada tahun 600 SM.

Ilmu pengetahuan di Timur Tengah mulai mengalami kemajuan oleh peradaban Islam pada masa DSinasti Abbasiyah (750 M), yang ditandai dengan berkembangnya sekolah-sekolah dan Universitas di Timur Tengah (dengan Al-Azhar sebagai universitas tertua). Beberapa kajian ilmu yang berkembang saat itu antara lain Ilmu Pengetahuan Agama dan Syari’at, seperti Ilmu Tafsir, Ilmu Qira’at, Hadits, Fiqh, Bahasa dan Retorika, Ilmu Kalam, Ilmu Sastra maupun ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, seperti Filsafat, Kedokteran, ilmu administrasi, Ilmu Teknik, Matematika, farmasi dan Kimia, Astronomi, Sejarah dan Geografi, Ilmu Optik dan lain sebagainya. Hingga melahirkan para tokoh-tokohnya seperti : Al Kindi, Al Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al Ghazali, Al Khawarazimi, Rayhan Al Bairuni, Ibnu Mansur Al Falaky, At Tabrani, Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, Jahm Ibnu Sofyan, Washil bin Atha’, Sibawaih. Para Khalifah Dinasti Abbasiyah saat itu memang sangat mendukung perkembangan Ilmu Pengetahuan terutama mengenai kajian Islam sebab disadari bahwa ilmu pengetahuan merupakan kebutuhan pokok hidup bagi umat manusia.

Hingga saat ini, kemajuan bangsa-bangsa timur tengah dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi juga masih Nampak terlihat. Penguasaan negeri Iran akan pengembangan teknologi nuklir (misalnya), yang mengimbangi kekuatan Amerika Serikat sebagai negara adidaya.

Mar'atush Shalihah
E 131 06 043



1 Comment:

  1. Anonymous said...
    happyluke.com | ThTopBet
    Welcome to Happy link 12bet Luke.com. This page is part of happyluke Thtopbet group of customers who are already subscribed to our site. As you 더킹카지노 can see below we are

Post a Comment