KOMPOSISI ETNIS DI TIMUR-TENGAH

Kawasan timur tengah biasa juga disebut dengan jazirah Arab. Secara bahasa, Arab berarti padang pasir, tanah gundul ataupun tanah gundul yang tiada air dan tanamannya. Istilah ini suadah ada sejak dahulu dimana suatu kaum biasanya diberikan penamaan sesuai dengan daerah tempat tinggalnya. Jazirah Arab memiliki posisi yang sangat strategis sehubungan dengan letak geografisnya. Jazirah Arab terletak di benua sudah dikenal semenjak zaman dahulu, yang mempertemukan antara daratan dan lautan. Bagian barat laut merupakan pintu masuk ke benua Afrika, sebelah timur laut merupakan kunci untuk masuk ke benua Eropa, dan sebelah timur merupakan pintu masuk bagi bangsa-bangsa non-Arab timur tengah dan timur dekat yang membentang ke India dan China. Semua benua yang ada di dunia ini, masing-masing mempertemukan lautnya dengan kawasan ini sehingga setiap kapal laut yang berlayar secara otomatis akan bersandar di ujungnya.

Dengan kondisi dan letak geografis yang demikian, sehingga menjadikan kawasan ini sebagai kawasan tempat berlabuh dan terjalinnya interaksi antara berbagai suku dan etnis baik dalam hal perniagaan, peradaban, agama maupun seni. Dipandang dari silsilah keturunan dan cikal bakalnya, para sejarawam membagi kaum-kaum bangsa Arab menjadi tiga bagian yaitu:
• Arab Ba’idah, yaitu kaum-kaum Arab terdahulu yang sejarahnya sudah tidak bisa dilacak lagi secara rinci dan lengkap, seperti suku Ad, Tsamud, Thasm, Jadis, Imlaq, dan lain-lainnya.
• Arab Aribah, yaitu kaum-kaum Arab yang bersal dari keturunan Ya’rub Yasyjub bin Qathum atau biasa disebut Arab Qathaniyah.
• Arab Musta’rabah, yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari keturunan Ismail yang disebut pula Arab Adhaniyah.

Dalam hal ini tentunya kaum Arab yang bisa ditelusuri adalah kaum Arab Aribah dan Arab Musta’rabah. Untuk pembahasan awal, tulisan ini akan membahas mengenai Arab Aribah. Arab Aribah atau kaum Qathan berasal dari negara Yaman yang kemudian berkembang menjadi beberapa kabilah dan suku, yang dikenal dengan dua kabilah yaitu:
• Kabilah Himyar, yang terdiri dari beberapa suku terkenal, yaitu Zaid Al Jumhur, Qudha’ah dan Sakasik.
• Kahlan, yang terdiri dari beberapa suku terkenal , yaitu Hamdan, Amnar, Thayyi’, Madzhij, Kindah, Lakham, Judzam, Uzd, Khazraj, dan anak keturunan Jafnah raja Syam.

Suku Kahlan banyak yang berhijrah meninggalkan Yaman dan menyebar ke berbagai penjuru Jazirah Arab sedangkan kabilah Himyar menetap di Yaman. Suku- suku Kahaln yang berhijrah itu kemudian terbagi menjadi empat golongan yaitu:
* Uzd, suku Uzd tersebar di wilayah antara Tsa’labiyah dan Dzi Qar, Madinah( Auz dan Khasraj), Hijaz-Mekkah, Omman(Uzd Omman), Tihamah( Uzd Syanu’ah),dan Syam.
* Lakham dan Judzam.
* Bani Thayy’I, berdiam di daerah Tha’i.
* Kindah, tinggal di Bahrain, Hadramaut dan Najd, tetapi mereka tidak dapat bertahan lama di daerah tersebut.

Adapun suku Himyar, selain tinggal di Yaman, tetapi ada juga yang hijrah meninggalkan Yaman dan tinggal di pinggiran Iraq. Dari keturunan Ismail, yang kemudian menjadi cikal bakal 12 kabilah yaitu: Nabat, Qaidar, Adba,il, Mibsyam, Misyma, Duma, Misya, Hadad, Taima, Yathur, Nafis, dan Qaiduman. Ke-duabelas kabilah ini dalam kurun waktu yang lama menetap di Mekkah kemudian tersebar di berbagai penjuru dari Yaman hingga ke Syam dan Mesir, tetapi seiring dengan perjalanan waktu, keduabelas kabilah ini tidak terdeteksi keberadaanya kecuali keturunan Nabat dan Qadar. Keturunan Nabat berdomisili di Hijaz utara dan keturunan Qadar menetap di Mekkah.

Arab Musta’rabah, cikal bakal suku ini yaitu berasal dari Iraq, berada di pinggir sungai Eufrat yang berdekatan dengan Kufah. Suku ini adalah keturunan dari Nabi Ibrahim Alahis-Salam yang berasal dari Iraq. Sebagaimana yang diketahui bahwa nabi Ibrahim berhijrah dari Iraq, kemudian ke Pakistan, Mesir dan kembali ke Palestina.

Secara kuantitas isalam di dunia pada dewasa ini, dapatdipisahkan antara negara yang mayoritas islam dengan negara yang minoritas islam sehingga wialayah timur tengah dari segi kuantitas islamnya dapat dibagi kedalam kelompok negara Arab yang memakai bahasa Al Qur’an, negara–negara islam Afrika di Selatan Sahara, negara-negara Islam di Asia bukan Arab, negara-negara minoritas islam dan negara-negara islam terjajah. Negara- negara yang memakai bahas Al Qur’an antara lain: Lebanon, Syria, Yordan, Iraq, Palestina, Kuwait, Bahrain, Unu Emirat Arab, Qatar, Saudi Arabia, Oman, Yaman, Jibouti, Somalia, Mesir, Sudan, Lybia, Tunisia, Maghrib, Aljazair, dan Mauritania. Negara-negara islam Sahara Selatan Afrika yaitu: Chadd, Niger, Mali, Nigeria, Sinegal, Zambia, Guenia, Sereleon, Liberia, dan Komoro. Adapun negara islam di Asia non Arab yaitu:Turki, Iran, Afghanistan, dan Pakistan.

Secara umum, wilayah Timur tengah mencangkup beberapa kelompok suku dan budaya termasuk suku Iran, suku Arab, suku Yunani, suku Yahudi, Suku Berber, suku Assyria, suku Kurdi dan suku Turki. Bahasa yang secara umum yang digunakan adalah bahasa Persia, bahasa Arab, bahasa Ibrani, bahasa Assyria, bahasa Kurdi dan bahasa Turki. Adapun dalam tulisan ini kami hanya membahas kelompok –kelompok etnis yang ada di negara Iran dan Lebanon.

Di Iran, terdapat etnis keturunan Arab, Turki, Mongolia, termasuk ras Arya yang menggunakan bahasa Persia. Sekitar 70% dari penduduk Iran menggunakan bahasa Persia yang kemudian menjadi bahasa resmi negara tersebut. Etnis-etnis yang berdomisili di Iran yaitu: Persia(65%), Azeri(24%), Gimlaki dan Manzadani(8%), Kurdi(7%), Arab (3%), Baluchi(2%), Lurs(2%), keturunan Turki(6%), dan sisanya adalah penduduk keturunan suku Pasthun, Tats, dan komunitas pennduduk yang beragama Kristen Nestorian, Circassi, atau Yahudi. 98% masyarakat Iran adalah muslim dan 90% adalah penganut Syiah.

Lebanon, merupakan negara di Timur tengah yang dikenal paling beragam karena hampir semua etnis penduduk yang ada di Timur tengah berdomisili di negara ini, demikian juga halnya dengan keberadaan agama dan berbagai aliran yaitu ortodoks Suriah(Melkite), Maronit, Kristen Armenia, Katolik Roma, Protestan, Nestorian, Katolik Kaldea, Koptik dll. Selain itu kaum muslim terbagi atas penganut Syiah dan Sunni serta adanyaaliran kebatinan seperti Ismai’liya dan Druze.

published by:

MASRINA
HAPSARI DIAN W.
MAR'ATUSH SHALIHA
NURASIA NURDIN
FRIGIANI P.
RAMLAH
RISKA RAHMAYANI M.
MUH. MAHAZIR T.
RAHMAN
RAVINDRA TM.

0 Comments:

Post a Comment