Perkembangan Iptek di Timur Tengah

Jika kita bandingkan realitas peradaban umat Islam saat ini dengan umat Islam di masa Khilafah Abbasiyah, terlihat perbedaan yang mencolok. Di zaman Abbasiyah umat Islam mampu menjadi sumber ilmu pengetahuan yang dipegang Barat saat ini. Sedangkan umat Islam saat ini hanya menjadi konsumen dari ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang dikembangkan masyarakat Barat. Melihat keterpurukan umat saat ini dan kemajuan umat Islam masa lampau muncul ide membangun kembali “runtuhnya” peradaban Islam yang dikemas dalam bentuk “jihad membangun peradaban”, bukan jihad dengan teror dan kekerasan. Apa yang dimaksud dengan jihad membangun peradaban? Berikut ini perbincangan Tim Reportase Center for Moderate Muslim (CMM) dengan M. Hilaly Basya, Direktur Eksekutif Center for Moderate Muslim (CMM) beberapa pekan lalu:

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah “jihad membangun peradaban”. Apa sebetulnya yang dimaksud dengan istilah itu?
Kalau kita sudah paham tentang pengertian jihad, maka kita harus pahami juga makna peradaban yang menjadi topik perbincangan kita kali ini. Makna peradaban bisa kita pahami dari gambaran peradaban-peradaban yang sudah ada dalam sejarah. Misalnya peradaban Islam dan Barat. Peradaban biasanya selalu dikaitkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi, jihad membangun peradaban berarti upaya bersungguh-sungguh membangun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sesungguhnya makna peradaban lebih luas lagi dari apa yang tadi saya katakan. Seperti persoalan kemanusiaan, kebudayaan, moralitas, dan seterusnya.

Apakah peradaban didefinisikan hanya dikaitkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi?
Dalam batas-batas tertentu peradaban selalu dikaitkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ilmu pengetahuan dan teknologi akan memengaruhi aspek-aspek lain dari peradaban.

Apa signifikansi jihad membangun peradaban ini?
Peradaban Barat yang maju saat ini memberikan kontribusi besar bagi kehidupan manusia secara umum. Artinya, seluruh kehidupan manusia tertolong, katakanlah mendapatkan kemudahan akibat peradaban Barat yang maju. Pentingnya membangun peradaban dalam rangka memudahkan kehidupan manusia itu sendiri. Misalnya dalam transportasi. Transportasi saat ini lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan dengan zaman dulu.

Adakah agenda atau langkah-langkah penting yang harus dilakukan dalam rangka membangun peradaban?
Sebelum membahas masalah ini, kita perlu mendapat gambaran bagaimana umat Islam dahulu membangun peradaban dan bagaimana pula masyarakat sekarang membangun peradaban. Setelah membahas masalah ini, saya kira kita akan mempunyai gambaran bagaimana seharusnya kita membangun atau membuat langkah-langkah dalam rangka membangun peradaban.

Kita melihat bahwa saat ini peradaban Islam tertinggal dari peradaban Barat. Apa sebenarnya yang menyebabkan hal ini?
Tradisi pengembangan ilmu pengetahuan di Barat dilakukan dalam rentang waktu yang cukup lama. Kalau dihitung dari sekarang, sekitar 300 atau 400 tahun yang lalu Barat mengembangkan teknologi secara tekun. Dari sini kita pahami bahwa kemajuan Barat yang merupakan proses panjang dari ketekunan dan keuletan masyarakat Barat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kalau dibandingkan dengan masyarakat atau bangsa-bangsa Islam, kita melihat bahwa tradisi pengembangan ilmu pengetahuan sebenarnya telah ada saat Islam baru tumbuh. Sayangnya tradisi pengembangan ilmu pengetahuan ini terputus di tengah-tengah dan barangkali sekarang baru beranjak untuk bangkit kembali.

Jadi, karena tradisi pengembangan ilmu pengetahuan terputus, maka umat Islam saat ini tertinggal?
Benar sekali. Banyak faktor yang menyebabkan keterputusan tradisi pengembangan ilmu pengetahuan di tubuh umat Islam, seperti perpecahan internal dan adanya orientasi yang berbeda di kalangan pemimpin Islam. Akibat keterputusan ini, kita tertinggal dari masyarakat Barat dan kita membutuhkan sekitar 100 tahun untuk berpikir kembali membangun ilmu pengetahuan di tubuh umat Islam.

Apakah ide “jihad membangun peradaban” ini merupakan terobosan baru atau merupakan penyegaran dari ide yang telah ada sebelumnya?
Saya kira jihad membangun peradaban ini merupakan penyegaran. Artinya, konsep ini sebenarnya sudah ada dalam ajaran Islam, tetapi karena umat Islam dipengaruhi oleh budaya dan lingkungannya, maka konsep membangun peradaban ini menjadi layu di tengah perjalanan umat Islam dan karena itu perlu kita segarkan kembali.

Ketertinggalan umat Islam dalam ilmu pengetahuan dan teknologi bisa kita analogikan dengan kebodohan. Sedangkan kebodohan erat kaitannya dengan kemiskinan, dan dua variabel ini, kemiskinan dan kebodohan, saling memengaruhi. Bagaimana Anda melihat kaitan kemiskinan dan kebodohan?
Kebodohan atau ketertinggalan umat Islam dalam ilmu pengetahuan sangat berpengaruh terhadap kemampuan umat Islam sendiri mengembangkan ekonominya. Bisa kita lihat dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Islam. Indonesia pertumbuhan ekonominya sangat jauh sekali dari kemakmuran karena ketidakmampuan ilmu pengetahuan. Sedangkan masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan rata-rata lebih makmur daripada mereka yang tidak menguasai ilmu pengetahuan. Semua ini terkait dengan kemampuan untuk melakukan terobosan, inovasi dalam pengembangan ekonomi sekaligus persaingan ekonomi.

Kita mengetahui keterkaitan antara kebodohan dengan kemiskinan bahwa keduanya saling memengaruhi. Apakah masyarakat Barat saat mengembangkan ilmu pengetahuan ekonomi mereka telah kuat?
Kita harus berangkat dari asumsi bahwa kemiskinan disebabkan kebodohan. Karena itu kalau orang mau bangkit dari kemiskinan ia harus pintar terlebih dahulu. Dalam ukuran-ukuran tertentu, masyarakat Barat saat mengembangkan ilmu pengetahuan sebetulnya ekonomi mereka tidak begitu makmur. Walaupun kita tahu masyarakat Barat sudah lama ekspansi perdagangan lewat kolonialisme di Timur Tengah dan di Asia Tenggara. Seiring dengan pengembangan ilmu pengetahuan terjadi peningkatan perdagangan sehingga peningkatan ilmu pengetahuan diiringi dengan peningkatan perekonomian masyarakat Barat.
Kalau kita kembali ke masyarakat Islam, saya kira negara-negara Islam sebenarnya kaya. Negara-negara Islam di Timur Tengah kaya akan sumberdaya alam, begitu juga dengan Indonesia. Sebenarnya, kita kaya atau tidak sumberdaya alam, kita harus mengembangkan ilmu pengetahuan, apalagi kaya sumberdaya alam. Seharusnya kita mengembangkan ilmu pengetahuan. Buktinya, meskipun kita kaya sumberdaya alam, tapi toh kita tidak bisa mengolahnya. Semua itu menunjukkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting.


ASMA AMIN

E 131 06 052

0 Comments:

Post a Comment