Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Timur Tengah

FEBRIANTI R.P

E 131 06 044



Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Timur Tengah


Masyarakat dunia pada umumnya menduga bahwa perkembangan ilmu pengetahuan berasal/bersumber dari benua Eropa. Orang lebih banyak mengenal para penemu-penemu ataupun ilmuwan dari Barat. Padahal berabad-abad yang lalu para ulama dan cendekiawan Islam telah menyumbangkan karya-karya gemilang dalam ilmu pengetahuan bagi masyarakat dunia.

Ibnu Khaldun misalnya membahas berbagai hal dalam bidang perekonomian. Ibnu Sina (981-1037) dikenal dengan nama Avicenna. Dialah dokter, seorang filsuf, ensiklopedis, ahli matematika dan astronom terkemuka di zamannya. Kontribusi terbesar Ibnu Sina dalam bidang kedokteran terutama bisa dilihat dari bukunya yang terkenal, Al-Qanun fi Al-Tibb. Di Barat lebih dikenal sebagai The Canon. Al-Khwarizmi dikenal sebagai pengembang aritmetika dan geometri. Perhitungan logaritma diketahui berasal dari hasil pemikirannya. Dan Islam telah datang ke Spanyol memperkenalkan berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti ilmu ukur, aljabar, arsitektur, kesehatan, filsafat dan masih banyak cabang ilmu yang lain lagi.

Diakui bahwa iptek, disatu sisi telah memberikan "berkah" dan anugrah yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia. Namun di sisi lain, iptek telah mendatangkan "petaka" yang pada gilirannya mengancam nilai-nilai kemanusiaan. Kemajuan dalam bidang iptek telah menimbulkan perubahan sangat cepat dalam kehidupan umat manusia. Perubahan ini, selain sangat cepat memiliki daya jangkau yang amat luas. Hampir tidak ada segi-segi kehidupan yang tidak tersentuh oleh perubahan. Perubahan ini pada kenyataannya telah menimbulkan pergeseran nilai nilai dalam kehidupan umat manusia, termasuk di dalamnya nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan.


0 Comments:

Post a Comment